(Tangerang Selatan,26092025) — Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi sejumlah kasus kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada berbagai produk, mulai dari scrap metal di kawasan industri Cikande, Banten, udang beku ekspor yang ditolak Amerika Serikat, hingga kontainer impor di Pelabuhan Tanjung Priok yang terdeteksi terkontaminasi material radioaktif. Kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya sistem deteksi radiasi yang handal di jalur distribusi barang, khususnya di pelabuhan.

Sebagai bentuk komitmen mendukung keselamatan radiasi dan keamanan nasional, PT. RadPro Energi Mandiri menawarkan solusi teknologi berupa Radiation Portal Monitor (RPM). Perangkat ini merupakan sistem deteksi radiasi berukuran besar yang dipasang di jalur lalu lintas kontainer dan kendaraan di pelabuhan. Dengan sensitivitas tinggi serta alarm otomatis, RPM mampu mendeteksi material radioaktif, baik alami maupun buatan, yang berpotensi terbawa dalam arus logistik.

“Kasus kontaminasi Cs-137 yang terjadi pada scrap metal, udang, maupun kontainer impor harus menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Teknologi seperti Radiation Portal Monitor bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah masuknya material radioaktif ke wilayah Indonesia,” ujar Direktur Utama PT. RadPro Energi Mandiri, Suroyo.

Selain menjual perangkat, PT. RadPro Energi Mandiri juga menyediakan layanan instalasi, kalibrasi, serta pelatihan operator agar sistem RPM berfungsi optimal sesuai regulasi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan standar internasional.

Melalui penawaran RPM, PT. RadPro Energi Mandiri menegaskan perannya dalam membantu pemerintah, otoritas pelabuhan, serta industri logistik untuk memperkuat pengawasan dan perlindungan masyarakat dari ancaman radiasi berbahaya. (yy)